Friday, January 18, 2013

PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN JIWA PADA DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH


1. Pengkajian
a.      Pengumpulan Data
            Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian yang di lakukan oleh perawat adalah mengkaji data diri klien dan keluarga tentang tanda dan gejala serta faktor penyebab, memvalidasi data dari klien dan keluarga, selanjutnya mengelompokan dan menentukan masalah. Pengkajian di antaranya adalah :
 1)    Identitas
a.       Identitas klien diantaranya  adalah nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nomor rekam medik, diagnosa medik alamat.
b.      Identitas penanggung jawab diantaranya adalah nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan klien.

2)    Alasan Masuk
Tanyakan pada klien dan keluarga
a.         Apa yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke RS ini.
b.        Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini.
c.         Bagaimana hasilnya

3)    Faktor Predisposisi
 Faktor yang mempengaruhi konsep diri :
a.         Faktor yang mempengaruhi harga diri di antaranya penolakan orang tua, harapan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali.
b.      Faktor yang mempengaruhi penampilan peran diantaranya streotifik peran seks, tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural.
c.       Faktor yang mempengaruhi identitas personal diantaranya ketidak percayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktural sosial.

4)    Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi ini bisa ditimbulkan dari dalam maupun luar individu meliputi :
a.         Trauma : penganiayaan seksual dan psikologi atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.
b.      Ketegangan peran : frustasi, ketegangan peran terbagi menjadi transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berhubungan dengan pertumbuhan. Transisi peran situasi : terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota melalui kelahiran atau kematian. Transisi peran sehat-sakit sebagai akibat dari pergeseran keadaan sehat menjadi sakit (kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan dan fungsi tubuh). 

5)    Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ:
a.         Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.
b.      Ukuran tinggi badan dan berat badan
c.       Tanyakan apakah berat badan klien naik atau turun.
d.      Tanyakan apakah ada keluhan fisik yang dirasakan.
e.       Kaji lebih lanjut tentang sitem dan fungsi organ sesuai dengan keluhan yang ada.

6)    Pengkajian psikososial
a.        Genogram
(1)   Genogram minimal tiga generasi yang dapat menggabarkan hubungan klien dan keluarga.
(2)   Menjelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.


b.        Konsep Diri
             ( Menurut Budi Anna keliat, 2005:77)
(1)   Citra Tubuh
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai.
(2)   Identitas Diri
Status dan posisi klien sebelum di rawat, kepuasan klien terhadap status dan posisinya, kepuasan klien sebagai laki-laki/ perempuan.
(3)   Peran Diri
Tugas/ peran diri yang diemban dalam keluarga/ kelmpok/ masyarakat, klien dalam melaksanakan peran atau tugas tersebut.
(4)   Ideal Diri
Harapan terhadap yubuh. Posisi, status, tugas/peran, harapan klien terhadap lingkungan, dan harapan kilen terhadap penyakitnya.
(5)   Harga Diri
Hubungan klien dengan orang lain, penilain dan penghagaan orang lain terhadap diri dan lingkungannya.

7)    Hubungan Sosial
       Orang yang terdekat dengan kehidupan klien, tempat mengadu, tempat benrbicara, minta bantuan atau sokongan, apakah klien pernah mengikuti kegiatan di masyarakat, sejauh mana klien terlibat dalam kelompok itu.

8)    Spritual
a.         Nilai dan Keyakinan
Pendangan dan keyakinan  terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan  agama yang di anut, poandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.


b.        Kegiatan Ibadah
Kegiatan Ibadah dirumah secara individu dan kelompok, pendapat klien dan keluarga tentang kegiatan ibadah

9)    Status Mental
a.         Penampilan : biasanya tidak rapi, penggunaan pakaian tidak sesuai, cara berpakaian tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
b.      Pembicaraan : biasanya pembicaraan klien lambat, sedikit dan volume suara rendah.
c.       Aktiviatas motorik : pada klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah terlihat letih lesu dan penurunan produktivitas.
d.      Alam perasaan : klien dengan gangguan konsep : harga diri rendah sering merasa sedih dan putus asa serta merasa khawatir.
e.       Afek : klien dengan ganguan konsep diri : harga diri rendah sering terlihat datar.
f.       Interaksi  selama wawancara : klien biasanya tampak tidak kooperatif, mudah tersinggung mungkin menunjukan ansietas selama interaksi.
g.      Persepsi : klien mengalami persepsi halusinasi.(kaji isi halusinasi, frekuensi, gejala yg tampak pada saat klien berhalusinasi, kaji perasaan klien terhadap halusinasi)
h.      Proses fikir : klien mengalami blocking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksteral kemudian dilaksanakan kembali), perseverasi (pembicaraan yang di ulang berkali-kali)
i.        Isi fikir : klien sering mengalami obsesi (fikiran yang muncul walau klien berusaha menghilangkannya)
j.        Tingkat kesadaran : klien bingung, kacau, gangguan orientasi dan waktu.
k.      Memori : kaji memori jangka panjang, jangka pendek, dan sekarang.
l.        Tingkat konsentrasi dan terhitung : mudah teralihkan, tidak mampu konsentrasi, tidak mampu berhitung.
m.    Kemampuan penilaian, tidak mampu mengambil keputusan yang sederhana.
n.      Daya tilik diri : mengikari penyakit yang di deritanya dan merasa tidak perlu pengobatan. Pada klien gangguan HDR akan ditemukan ungkapan yang menyalahkan hal-hal diluar dirinya (menyalahkan orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisinya saat ini)

10)                         Kebutuhan Persiapan Pulang
        Meliputi makan, pola eliminasi (BAB/BAK), mandi, berpakaian, istirahat tidur, penggunaan obat, pemeliharaan kesehatan, aktivitas di luar dan di dalam rumah.

11)                         Mekanime Koping
       Termasuk pertahan koping jangka panjang dan jangka pendek, serta penggunaan mekanisme pertahanan ego yang melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
Mekanisme jangka pendek diantaranya adalah:
a.       Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas (misal : konser musik, bekerja, menonton televisi secara obsesif).
b.      Aktifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara ( misal ikut serta dalam kegiatan sosial, agama, klub polotik, kelompok atau geng)
c.       Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (misal: olah raga yang kompentitif, pencapaian akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas).
d.      Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat maslah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu (misal: penyalahgunaan obat).
Mekanisme jangka panjang diantarnya adalah :
a.       Penutupan identitas-adopsidentitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri individu tersebut.
b.      Identitas negatif-asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh  nilai dan harapan masyarakat.
Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi, pergeseran (displacement), peretakan (splitting), berbalik arah terhadap diri sendiri dan amuk.


12)                         Pengetahuan
       Data didapatkan melalui wawancara pada klien untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan klien.

13)                         Aspek Medik
       Diagnosis medik klien dirumuskan oleh dokter yang merawat, obat-obat klien saat ini baik fisik maupun psikofarmaka dan terafi lain.

b. Analisa Data
       Analisa data adalah proses memeriksa dan mengkategorikan informasi sesuai dengan     kebutuhan dan data yang di peroleh
Data dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
1)      Data objektif yang ditemukan secara nyata, data ini di peroleh malalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat.
2)      Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga. Data ini  diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga.
      
3.   Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual atau potensial dari indivindu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan. ( Budi Anna Keliat, 2005 : 17)
       Diagnosa keperawatan ditetapkan melalui tahapan :
1.    Analisa data yang ditemukan baik data subjektif maupun data objektif
2.    Tetapkan rumusan diagnosa dalam bentuk rumusan diagnosis tunggal
Diagnosa Keperawatan
Deskripsi
Data Mayor
Data Minor
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Ide, fikiran perasaan yang negatif tentang dirinya
Subjektif :
·         Mengeluh hidup tidak bermakna
·         Tidak memilki kelebihan apapun
·         Merasa jelek

Objektif :
·         Kontak mata kurang
·         Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
Subjektif :
·         Mengatakan malas
·         Putus asa
·         Ingin mati
Objektif :
·         Tampak malas-malasan
·         Produktivitas menurun
Workshop : standar proses keperawatan jiwa Balitbang Giri, 26-27 juni 2007

No comments:

Post a Comment